Kebanyakan pemain Indonesia turun di turnamen sebelum Olimpiade 2024 untuk mengincar poin ranking dunia. Sebab, hal itu akan berpengaruh terhadap status unggulan alias seeded yang mereka dapatkan di Paris nanti.
Akan tetapi, Prifad sama sekali tak memikirkan status tersebut. Mereka hanya fokus untuk memperbaiki performa di atas lapangan di Singapore Open dan Indonesia Open 2024.
“Kalau untuk seeded jujur kami berdua satu pikiran ya, kalau soal seeded kami tidak terpengaruh lah. Pokoknya apa yang kami jalani, kayak di Singapura nanti ya kami kasih yang terbaik, kalau bisa juara ya juara,” jelas Apriyani.
“Jadi tidak terlalu mikirin terlalu banyak juga, untuk seeded ke olimpiade atau apa, karena menurut saya olimpiade ini sangat beda, begitu sih,” imbuh peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu.
Apriyani menegaskan lagi status unggulan itu dipikirkannya karena Olimpiade merupakan ajang yang berbeda dibanding turnamen-turnamen lainnya. Seperti diketahui, pemain berusia 26 tahun itu sudah pernah mentas di Tokyo 2020 bersama Greysia Polii dan sukses menyabet medali emas pertama untuk ganda putri Indonesia di sepanjang sejarah ajang tersebut.
“Iya iya (memikirkan yang di lapangan saja), karena olimpiade itu berbeda. Enggak perlu mikirin seeded 1,2,3,4 karena beda,” pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)