Perjuangan Chong Wei pun tak sia-sia. Di usia 17 tahun, ia berhasil masuk ke akademi bulu tangkis nasional Malaysia. Pria yang kini berusia 41 tahun itu harus tinggal di asrama dan jauh dari keluarganya yang berada di Penang.
Kendati sempat kesulitan pada awalnya, perlahan Chong Wei terus beradaptasi dan berlatih dengan giat. Sedikit demi sedikit, satu prestasi demi prestasi pun diraih di berbagai ajang internasional.

Tercatat, Chong Wei pernah 12 kali memenangkan Malaysia Open, empat kali juara All England, dua kali Kejuaraan Asia, dan masih banyak yang lainnya. Ia juga sukses menjadi pebulu tangkis peringkat satu dunia.
Bukan hanya itu, Chong Wei yang di masa kecilnya kesulitan membeli raket, di masa jayanya justru tidak pernah kehabisan raket. Bahkan, ia disponsori oleh salah satu merek raket terkemuka, yakni Yonex.
Berkat semua prestasinya itu pula, Lee Chong Wei sampai dianugerahi gelar Datuk dan dianggap sebagai salah satu pahlawan nasional oleh perdana menteri Malaysia. Ia juga masuk ke dalam penghargaan Hall of Fame dari BWF.
Itu tadi kisah sedih Lee Chong Wei dan raket pertama yang mengantarkannya menjadi legenda bulu tangkis Malaysia. Semoga informasi ini dapat berguna untuk pembaca sekalian.
(Wikanto Arungbudoyo)