Fajar pun menceritakan salah satu materi psikologis yang cukup intens dilakukan adalah relaksasi selepas latihan. Tujuannya agar otot-otot para pemain menjadi tidak tegang dan suasana hati pun menjadi nyaman.
“Tadi sih dilakukan juga, dan itu seminggu bisa 2-3 kali. Selain itu juga relaksasi ya habis latihan biar otot-ototnya rileks, hati kita rileks, juga tidak panas,” jelas pemain berusia 28 tahun itu.
Kendati demikian, Fajar menilai pengaruh dari relaksasi itu tergantung dari kondisi tubuh para pemain masing-masing. Yang jelas, jika pikirannya sedang jenuh, hal itu bisa membuatnya bisa berpikir lebih jernih.
“Menurut saya tergantung ya. Tergantung dari badan kita lelah, tergantung dari pikiran kita lagi jenuh, capek mungkin, dengan adanya relaksasi bisa menambah kita sedikit berpikir jernih,” pungkas pemain ranking tujuh dunia itu.
(Djanti Virantika)