Lebih lanjut, Alonso menjelaskan bagaimana perselisihan itu dimulai. Pada awalnya, terjadi banyak ketidaksepahaman di antara timnya dan juga tim Hamilton hingga mereka fokus mengembangkan tim masing-masing karena McLaren sendiri tak memikirkan pengembangan mobil yang berdampak positif bagi mereka berdua.
“Kami berada di tim yang sama, garasi yang sama, kami bepergian bersama berkali-kali, kami berada di pertemuan dan kami mulai menyadari bahwa ada perselisihan, ada ketegangan, kami bermain untuk Kejuaraan Dunia (F1) dan kami bermain masing-masing dalam balapan pada hari Minggu,” sambung pembalap asal Spanyol itu.
“Anda tiba di rapat tim dan Anda melihat telemetrinya, kamera 'di dalam' mobilnya, dan, misalnya, mobilnya melaju sedikit ke depan dan ketika dia berbicara dalam rapat dia mengeluh tentang bagian belakang, banyak hal seperti itu,” tambahnya.
“Sehingga tim tidak mengambil arah atau mengambil filosofi untuk mengembangkan mobil yang bermanfaat bagi kami berdua, melainkan masing-masing sudah mencari urusannya masing-masing, untuk mendapatkan keunggulan ekstra itu, karena kami sangat berimbang,” lanjut Alonso.
Yang jelas, menurut Alonso, semua itu terjadi karena dirinya dan Hamilton saat itu masih muda dan belum cukup dewasa untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Alhasil, mereka tak pernah akur di McLaren.