NOALE – CEO Aprilia, Massimo Rivola, kritik tajam Ducati yang turunkan 8 motor di MotoGP 2023. Dia menilai hal ini tak bagus untuk persaingan di MotoGP.
Aprilia gagal mencapai target untuk menduduki peringkat dua klasemen kontrukstor di MotoGP 2023. Padahal, pembalapnya tampil cukup baik karena meraih dua kemenangan dan enam podium balapan utama.
Aprilia kalah dari KTM, yang mengantongi 373 poin dengan enam podium balapan utama dan tanpa satu pun kemenangan serta sang juara. Gelar juara konstruktor sendiri disabet Ducati yang mengais 700 poin dengan koleksi 17 kemenangan dan 43 podium balapan utama.
Sementara dua rider Aprilia, Aleix Espargaro dan Maverick Vinales, masing-masing finis di peringkat enam dan tujuh klasemen pembalap. Di atas mereka, terdapat empat rider Ducati dan satu jagoan KTM, yakni Brad Binder.
Menatap 2024, Rivola yakin timnya masih mampu bersaing di papan atas. Dia melihat hanya Ducati yang rutin mengalahkan kecepatan motor RS-GP milik mereka karena memiliki delapan pembalap, yang terbanyak di MotoGP.
Menurut Rivola, sebenarnya terlalu banyak motor merek asal Italia itu tak bagus untuk kompeitisi balap motor paling bergengsi di dunia itu.
“Jika kita menyatukan semuanya, kita bisa cepat. Ini banyak tentang detail dan kami harus bekerja lebih keras pada detail tersebut,” kata Rivola, dilansir dari Speedweek, Jumat (29/12/2023).
“Hanya tim Ducati yang secara teratur mengalahkan kami dan mereka memiliki keunggulan besar dengan delapan motor di lapangan, delapan motor fantastis dan tahun depan akan lebih buruk lagi karena motor peraih gelar juara dunia dikendarai oleh Marc Marquez,” lanjutnya.
“Kedengarannya tidak bagus untuk keseluruhan kompetisi. Ini pekerjaan yang sulit, tapi kami tidak punya pilihan selain menjadikannya motor yang lebih baik dan berhenti membuat kesalahan,” tambahnya.
Rivola berpendapat seperti itu bukannya tanpa alasan. Pasalnya, dengan delapan motor yang ada, Ducati bisa mendapatkan data lebih banyak dan itu sangat membantu mereka untuk mengembangkan kuda besi mereka menjadi lebih cepat.
CEO tim pabrikan Noale itu pun mengaku sudah memberi tahu CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, bahwa delapan motor Ducati itu tak apik untuk MotoGP sendiri. Walau begitu, dia tak menurunkan ekspektasi dan tetap menargetkan Aprilia untuk finis kedua di klasemen konstruktor musim 2024.
“Tujuannya harus menjadi pabrikan terbaik kedua. Kami tahu sulit melawan Ducati dengan keunggulan yang mereka miliki sekarang, secara numerik dan statistik, dengan semua data yang mereka kumpulkan,” jelas Rivola.
“Karena waktu di lintasan adalah jalan berkembangnya sepeda motor. Dan dengan cara ini mereka mendapatkan waktu tempuh dua kali lebih banyak,” pungkasnya.
(Djanti Virantika)