Dengan postur tubuh yang tinggi menjulang dianggap ideal sebagai pemain voli oleh Surabaya Samator, Rivan Nurmulki pun setuju untuk bergabung meski harus jauh dari keluarga karena harus pindah ke Sidoarjo.
Diakui oleh Rivan Nurmulki bahwa selama menjalani latihan ia sempat merasa ingin pulang karena rindu keluarga dan merasa latihan berat membuatnya tidak betah. Meski demikian, ia berhasil bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Usaha keras Rivan Nurmulki pun berbuah manis. Ia sukses membawa Surabaya Samator menjuarai Proliga 2016, sedangkan Rivan Nurmulki meraih predikat MVP pada ajang tersebut. Kesuksesan Rivan Nurmulki terus berlanjut, pada PON 2016 ia juga berhasil mempertahankan emas untuk Jawa Timur.
Pada 2018, Rivan Nurmulki kembali meraih MVP pada ajang Proliga bersama tim Samator. Ia pun ditunjuk sebagai salah satu pemain Timnas Voli Indonesia untuk beberapa laga bergengsi, seperti Asian Men’s Volleyball Championship, SEA Games, dan Asian Games.
Tak hanya berkarier di negeri sendiri, Rivan Nurmulki juga sempat tercatat berkarier di Thailand pada 2019 dan Jepang pada 2021 hingga 2022. Sebelumnya pada Juni 2016, Rivan juga terpilih sebagai siswa di Sekolah Polisi Negara (SPN) karena prestasinya di bidang voli. Rivan Nurmulki juga diketahui menjalani pendidikan di Universitas Yos Sudarso dengan jurusan Manajemen untuk bekalnya di kepolisian.
Kendati berstatus sebagai polisi, hingga saat ini Rivan Nurmulki masih aktif bermain sebagai atlet voli profesional. Demikian Kisah Unik Rivan Nurmulki, Pevoli Indonesia Sekaligus Polisi yang Dulunya Seorang Penjual Ayam.
(Ramdani Bur)