Pada tahun 1975, Bird pun resmi menjadi mahasiswa Universitas Negeri Indiana dan langsung bermain untuk tim bola basket kampus tersebut yang bernama Sycamores. Selama 3 tahun di bangku kuliah, Bird sukses menorehkan catatan apik dengan rata-rata 30,3 poin, 13,3 rebound dan 4,6 assist per gim dan membuatnya menjadi pebasket terbaik di tingkat perguruan tinggi pada 1979.

Kemudian pada 1978, Bird terpilih oleh Boston Celtics dan ia berada di urutan draft keenam pada saat itu. Akan tetapi, Bird saat itu belum lulus kuliah, ia belum menandatangani kontrak hingga 1979.
Setelah lulus dengan gelar sarjana sains di bidang pendidikan jasmani, Bird pun lekas meneken kontrak berdurasi 5 tahun dengan bayaran 3,25 juta dolar yang membuatnya menjadi Rookie termahal pada masa itu.
Selanjutnya, Bird pun menandai tinta emasnya di NBA. Bersama dengan Magic Johnson, Bird menjadi ikon NBA kala itu dengan menjuarai titel NBA 3 kali di tahun 1981, 1984 dan 1986 serta 3 kali menjadi MVP NBA di tahun 1984, 1985, 1986, dan 12 kali menjadi NBA-All Star.
Larry Bird juga sukses membawa Amerika Serikat meraih 3 medali emas di gelaran Olimpiade serta masuk ke dalam daftar Hall of Fame baik di tingkat perguruan tinggi maupun NBA.
(Reinaldy Darius)