JAKARTA – Pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana, menyoroti tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada 1 Oktober 2022. Pasalnya, Pramudya Kusumawardana akan melakoni dua turnamen bulu tangkis di kota yang sama, yakni Malang.
Seperti diketahui, insiden tragis terjadi di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan sepakbola, Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam lanjutan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023. Tragedi itu menelan ratusan korban jiwa dan ratusan lainnya luka-luka.
Korban itu berjatuhan karena disinyalir terjadi kepanikan di tribun penonton usai petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk mengontrol situsai. Pasalnya, kala itu, sejumlah Aremania -sebutan suporter Arema FC- turun ke lapangan begitu laga selesai.
BACA JUGA: Dipasangkan dengan Pramudya Kusumawardana, Rahmat Hidayat Tak Mau Buat Kecewa
Sebelas hari usai terjadinya tragedi Kanjuruhan, tepatnya pada 12 Oktober 2022, turnamen bulu tangkisyakni , Indonesia International Challenge Malang 2022, akan digelar. Lalu, sepekan setelahnya, perhelatan Indonesia Masters Super 100 2022 juga bakal berlangsung di kota yang sama.
BACA JUGA: 3 Bulan Nganggur, Pramuudya Kusumawardana Senang Bisa Main Lagi di Turnamen Internasional
Tragedi Kanjuruhan mungkin akan menimbulkan kekhawatiran bagi para pebulu tangkis yang bakal tampil di dua ajang tersebut. Namun, Pramudya ternyata tak merasa seperti itu.
Menurutnya, insiden yang terjadi di Kanjuruhan tak memengaruhi dirinya dan rekan-rekannya untuk tampil di dua turnamen di Malang tersebut. Sebab, suporter sepakbola dan bulu tangkis punya karakter yang berbeda.
“Saya rasa seharusnya tidak ada pengaruhnya ya karena suporter bola dan badminton kan berbeda. Untuk saya pribadi, sejujurnya tidak terlalu mendalami berita ini,” kata Pramudya saat dihubungi MNC Portal Indonesia.