Sementara itu, kalau berbicara menjadi seorang pelatih, Greysia masih harus berpikir-pikir. Sebab, menurutnya, menjadi seorang pelatih sama saja seperti atlet.
Kesibukan untuk meninggalkan keluarga juga akan dilakukan seorang pelatih. Sedangkan Greysia sendiri, dia akan fokus terlebih dahulu terhadap keluarga setelah selama 30 tahun selalu terpaku pada dunia bulu tangkis.

"Dibilang jadi pelatih? Pelatih itu luar biasa, sih. Pelatih itu orang yang betul-betul mendedikasikan itu bukan hanya untuk keluarganya saja tapi buat para atlet. Atlet pelatnas misalnya satu sektor ada 12 orang, itu yang harus diperhatikan semuanya, 12 orang itu. Belum lagi anaknya di rumah," jelas Greysia.
"Jadi itu bakal banyak banget pengorbanan waktu, jadi mungkin saya, bukan saya tidak mau, ditawarkan ada, tapi untuk saat ini memang musimnya belum untuk menjadi pelatih karena menjadi pelatih dan atlet tuh sama super sibuk, dedikasi, full konsentrasi 100% di bultang. Mungkin ke depannya saya bisa mendedikasikan diri saya kepada hal lain tapi masih olahraga," pungkasnya.
(Djanti Virantika)