Biodata dan Agama Matteo Berrettini, Petenis Italia yang Mengukir Sejarah di Wimbledon 2021
BIODATA dan agama Matteo Berrettini menarik dibahas. Sebab, Matteo Berrettini sendiri telah mengukir sejarah fantastis di dunia tenis. Dia menjadi petenis pertama Italia yang dapat melangkah ke final Wimbledon pada 2021.
Atlet kelahiran Italia ini berasal dari keluarga pencinta tenis. Orangtua, kakek, nenek, dan saudara lelakinya ikut berkarier dalam bidang tenis.
Debut profesional Berrenttini sebagai pemain tenis sendiri berlangsung di level Futures F21 di Italia pada Agustus 2013. Sementara itu, ATP Challenger pertamanya berlangsung di Trentino Alto-Adige, di Ortisei, pada 2014. Kemudian, kemenangan pertamanya di laga datang pada musim berikutnya di turnamen Futures Turkey F11 di Antalya, Turki.
Berikut biodata dan agama Matteo Berrettini yang dirangkum Okezone:
Pemain dengan peringkat 6 dunia ini lahir pada 12 April 1996. Matteo Berrenttini dikenal sebgai pemain agresif. Dia punya servis dan pukulan forehand yang kuat. Senjata utamanya adalah forehand yang dikenal karena kecepatan, putaran, dan kedalamannya.
BACA JUGA: Biodata dan Agama Dominic Thiem, Petenis yang Jago Main di Lapangan Tanah Liat
Berrenttini juga memiliki servis yang kuat, mampu mencapai hingga 235 km/jam (146 mph). Permainan agresifnya yang didasarkan pada servis dan forehand membuat banyak orang membandingkannya dengan Fernando Gonzalez dan Juan Martin del Potro.
BACA JUGA: Biodata dan Agama Andrey Rublev, Bintang Baru Tenis dari Rusia
Kelemahan Berrettini adalah permainan bertahan dan inkonsistensinya. Dia paling menderita saat mendapat tekanan dari lawan dan dipaksa bertahan saat berlari, terutama saat diserang di sayap backhand.
Selain itu, agama Matteo Berrettini sendiri adalah Kristen. Soal karier, Berrettini sukses meraih gelar pertama ATP dengan menjuarai turnamen Swiss Open Gstaad.
Pada 2019, ini menjadi periode gemilang Matteo Berrettini di ajang tenis dunia. Pada tahun tersebut, ia berhasil meraih gelar ATP kedua dan menembus semifinal US Open 2019.
Berrenttini kemudian mencapai final Grand Slam pertamanya di Wimbledon. Namun, dia kalah di final Wimbledon dari Novak Djokovic. Cedera kemudian telah memperlambat momentumnya. Cedera juga membuat petenis Italia itu kehilangan kesempatan untuk bermain di Final Tur penutup tahun yang diadakan untuk pertama kalinya di kandang sendiri, di Turin.
Setelah pulih sepenuhnya dari cedera, Berrettini memulai musim 2022 dengan gaya yang luar biasa. Dia mencapai semifinal Australia Open dan meningkatkan peringkat dunianya menjadi enam tertinggi dalam kariernya.
(Djanti Virantika)
