SUDAH bukan rahasia lagi, Indonesia memiliki banyak sekali pebulu tangkis hebat yang sukses mengukir karier gemilang. Ketangguhan para pebulu tangkis Indonesia pun diakui pemain dunia. Dalam sebuah wawancara, salah satu pebulu tangkis China, Chen Qingchen, bahkan menyebut nama legenda bulu tangkis Indonesia, Liliyana Natsir, sebagai pemilik pukulan mematikan.
Hal ini tentunya bukan tanpa sebab. Chen Qingchen sendiri diketahui pernah merasakan langsung berduel melawan Liliyana Natsir sebelum sang legenda bulu tangkis Indonesia itu memutuskan untuk pensiun.
Chen Qingchen sendiri kini memang diketahui bermain di sektor ganda putri bersama Jia Yifan. Duet mereka pun begitu sukses sehingga kini menempati posisi kedua di ranking dunia BWF.
Namun, sebelum berduet dengan Jia Yifan, Chen Qingchen pernah bermain di sektor ganda campuran. Dia berduet dengan Zheng Siwei.
Duet Zheng Siwei/Chen Qingchen pun kerap dipertemukan dengan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di atas lapangan. Tercatat, mereka sudah bertemu sebanyak lima kali dan tiga laga dimenangkan oleh Tontowi/Liliyana.
Dari sederet pertemuan itu, Chen merasakan betul hebatnya permainan Liliyana. Karena itu, dia pun tanpa ragu menyebut bahwa Liliyana menjadi lawan yang sulit lantaran memiliki pukulan mematikan.
"Bagi saya, dia (Liliyana) adalah pemain yang sangat lihai dan piawai. Saat dia bermain, dia sangat tenang dan mudah dapat melakukan pukulan yang mematikan," ujar Chen Qingchen, sebagaimana dikutip dari akun Youtube PB Djarum, Selasa (26/10/2021).
Lebih lanjut, Chen juga membicarakan soal keputusan Liluyan yang gantung raket pada 2019. Dia pun menyayangkan hal itu karena berharap bisa mendulang lebih banyak ilmu dari Liliyana Natsir.
"Saya masih ingin belajar banyak dari dia. Tapi, sekarang sudah tak ada kesempatan lagi. Saya ingat setiap momen pertandingan dengannya. Sebab, sangat sulit saat berhadapan dengannya. Saya ingin belajar banyak darinya," jelas Chen Qingchen.
Liliyana sendiri sukses merebut banyak sekali gelar juara semasa masih aktif menjadi pebulu tangkis profesional. Dia bersama Tontowi Ahmad bahkan menyabet medali emas Olimpiade pada 2016.
(Djanti Virantika)