Pemerintah mulai perhatian
Dalam kesempatan ini, Neta juga mengatakan perhatian pemerintah kepada wasit Indonesia sudah jauh lebih baik dari ketika dia debut memimpin pertandingan di Olimpiade Rio de Janeiro. Ketika itu, Neta harus mengalami pengalaman tak menyenangkan. Perlakuannya jauh berbeda dengan saat ini.
"Saya di Rio menjadi wasit satu-satunya dari Indonesia. Saya pikir, saya dan atlet sama-sama membawa Merah Putih ke ajang tersebut. Tetapi saya perlakuannya berbeda," katanya.
Neta sempat melapor kepada NOC Indonesia bahwa dia turut serta menjadi wasit di Olimpiade Rio de Janeiro. Namun dia tak mendapat sambutan hangat lantaran wasit dianggap bukan dari bagian Kontingen Indonesia.
"Waktu lima tahun lalu itu saya sendirian. Saya sempat bingung ketika ke Sao Paulo karena tiket yang dikirim dari Federasi itu melalui Eropa. Saya bilang tidak punya visa schengen," katanya.
"Akhirnya saya harus nunggu 24 jam untuk terbang dijadwal berikutnya dan mendapat tiket baru dari Federasi Dunia. Jadi kejadian-kejadian seperti ini kalau ada yang menaungi negara itu kan enak bisa lapor dan koordinasi. Tidak terlunta-lunta," katanya.
Lima tahun berlalu, pengalaman pilu itu kini telah berubah manis. Wasit Indonesia yang berangkat baik ke Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo mendapat perlakukan jauh lebih baik.
"Setelah 11 tahun baru hari ini saya bahagia banget jadi wasit. 11 tahun di international referee hari ini pemerintah full support," kata Neta.
"Itu berbeda banget kejadiannya dengan di Rio de Janeiro. Jadi bersyukur kali ini pemerintah benar-benar perhatian ke wasit-wasit."
"Ternyata yang Olimpiade Tokyo ada enam orang di SK kan, semuanya dapat fasilitas dari negara. Baik itu jaket, karantina, semua seperti PCR pun dibantu. Jadi benar-benar beda perlakuannya dengan lima tahun lalu."
Pun demikian dengan yang berangkat Paralimpiade Tokyo. Semuanya mendapat perhatian dari pemerintah. Dia berharap pemerintah terus konsisten untuk mendukung kiprah wasit Indonesia
Dalam kesempatan ini, Neta menyampaikan terima kasih kepada Kemenpora atas perhatian untuk wasit di Paralimpiade Tokyo.
"Terima kasih NPC Indonesia dan UTI-Pro. Jadi event kali ini memang begulir di tengah pandemi, tetapi bersyukur atlet, pelatih, wasit, dan ofisial yang lainnya untuk ajang besar ini semua diperhatikan dan all out untuk kita semua," kata Neta.
"Semoga hasilnya lebih baik dan atlet di Paralimpiade juga bisa meraih hasil maksimal."
(Djanti Virantika)