TOKYO – Lifter Indonesia, Ni Nengah Widiasih, sukses menyabet medali perak di pentas Paralimpiade Tokyo 2020. Medali yang didapatnya dari cabang para-powerlifting kelas 41 kg putri ini sendiri menjadi yang pertama diraih Indonesia di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Mendapati hal tersebut, Ni Nengah Widiasih pun mengaku bersyukur karena kerja kerasnya selama ini membuahkan hasil. Perempuan yang akrab disapa Widi itu juga bangga karena medali perak yang diraihnya tidak hanya menjadi medali pertama bagi Merah Putih dalam Paralimpiade Tokyo 2020, tetapi juga perak pertama Indonesia sejak Seoul 1988.
“Yang pasti senang dan bangga. Sesuai target pribadi karena sebelum ke sini saya ada di ranking kedua dunia. China memang tangguh sekali,” demikian pernyataan resmi Widi kepada NPC Indonesia yang diterima di Jakarta, Jumat (27/8/2021).
BACA JUGA: Profil Ni Nengah Widiasih, Penyumbang Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020
“Tapi, saya bersyukur karena hari ini Merah Putih bisa berkibar dan bisa memperbaiki angkatan saya dari perunggu di Brasil dan sekarang perak,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, pada gelaran sebelumnya di London 2012 dan Rio 2016, Indonesia hanya mampu merebut masing-masing satu perunggu.
BACA JUGA: Ni Nengah Widiasih Raih Medali Perak di Paralimpiade Tokyo 2020, Ketua NPC Indonesia Sangat Senang
Namun, Merah Putih akhirnya berhasil memecahkan kebuntuan itu dan meraih medali perak pertamanya setelah 33 tahun lewat lifter Ni Nengah Widiasih dari cabang para-powerlifting kelas 41 kg putri di Tokyo 2020.
Sementara itu, medali emas diamankan oleh lifter China, Guo Lingling. Dia juga memecahkan rekor dunia kelas 41 kg atas namanya sendiri dengan mencatatkan angkatan terbaik 109 kg. Medali perunggu direbut oleh lifter Venezuela, Clara Sarahy Munasterio, dengan angkatan terbaiknya 97 kg.
Follow Berita Okezone di Google News