Saat itu, mereka sama-sama mengikuti ajang yang sama. Namun, sayang Ardy mengalami kekalahan dari pebulu tangkis Malaysia Rashid Sidek. Hariyanto Arbi yang selanjutnya juga akan menghadapi Rashid mengejek kekalahan Ardy tersebut.
“Awalnya waktu itu lagi sarapan sama Ardy, dia kan kalah sama rashid dari Malaysia. Waktu itu saya ngomong, ‘ya smash kamu 5 watt sih coba nanti lihat saya nih’ karena malam ini ketemu Rashid. Pas malam itu saya menang, biasanya Rashid kan susah dikalahin di Malaysia,” lanjut Hariyanto Arbi.
“Jadi ada yang dengar wartawan kalau tidak salah, makanya ditulisnya smash 100 watt waktu itu,” kata Hari.
Sebutan itu pun melekat di sisa-sisa karier Hariyanto Arbi mengingat smash-nya juga tajam dan membuat takut lawan-lawannya. Ia pun mengaku bangga dengan cara smash-nya yang termotivasi dari legenda bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King.
“Itu sudah dari umur berapa tuh udah dilatih di PB Djarum. Awal-awal saya terinspirasi dari Liem Swie King yang juga dari PB Djarum. Dari situ lah dilatih terus lah dan membuat takut lawan-lawan,” ucapnya.
Akhirnya, Hariyanto Arbi mengakhiri karirnya menjadi atlet pada 2000. Di masa pensiunnya, ia tetap berkecimpung di dunia bulu tangkis dengan menjual produk perlengkapan bulu tangkis.
Ia juga berkata masih aktif bermain sembari mengembangkan bisnisnya. Ia memiliki target untuk kembali membanggakan Indonesia melalui produk-produk yang dijualnya dan dapat digunakan atlet di ajang internasional.
“Pensiun tahun 2000, terus 2003 saya membangun (bisnis alat olahraga), setelah itu sampai saat ini saya masih mengembangkan bisnis saya. Masih berkecimpung di bulu tangkis karena bisnisnya berhubungan dengan alat-alat bulu tangkis,” sambungnya.
“Kalo saya masih main karena kalau promosi kan ke daerah harus eksibisi sekalian main. Sekarang masih di bisnis ini karena pasarnya juga masih luas, kita belum sampe targetnya. Targetnya produk saya ini dipake tim Indonesia,” tutupnya.
Semoga harapannya, ada Hariyanto Arbi selanjutnya di nomor tunggal putra Indonesia. Dengan begitu, prestasi Indonesia di nomor tunggal putra bulu tangkis takkan pernah berhenti.
(Ramdani Bur)