PROFIL Karisma Evi, atlet Indonesia yang akan turun di Paralimpiade Tokyo 2020 akan dibahas. Meski menyandang tunadaksa, Karisma Evi tak mau menganggap kondisi itu sebagai suatu kendala maupun keterbatasan.
Mungkin tidak terbayangkan sebelumnya bagi Karisma Evi Tiarani, seorang gadis asal Boyolali, Jawa Tengah, bisa menjuarai ajang olahraga tingkat internasional, apalagi memecahkan rekor dunia.

(Karisma Evi saat berlatih. (Foto: ANTARA/Aloysius Jarot)
Bagaimana tidak, Evi terlahir dengan keistimewaan kaki kirinya yang lebih pendek sekitar 7 centimeter, dan tak sekuat kaki kanan. Nyatanya, atlet kelahiran 19 Januari 2001 itu malah jatuh cinta pada olahraga lari sejak duduk di kelas 2 SMP.
Gadis berhijab itu mulanya ingin menjadi pemain bulu tangkis, tetapi seiring waktu ternyata minatnya beralih ke cabang olahraga atletik. Cabang olahraga itulah yang kemudian membawa Evi meraih sederet prestasi di berbagai ajang kejuaraan tingkat daerah, nasional, hingga internasional.
Ujian pertamanya adalah Pekan Paralimpiade Pelajar Daerah (Peparda) 2014, dan Evi sukses mempersembahkan satu medali emas di nomor 100 meter T42. Pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2016 di Jawa Barat, bungsu dari dua bersaudara itu berhasil mendapat dua emas, yakni di nomor lari 100 meter dan lompat jauh.
Tak puas, Evi terus membuktikan kemampuannya, dan di ajang Asian Para Games (APG) 2018 menggondol emas di nomor 100 meter T42 (tuna daksa). Masih di ajang yang sama, Evi juga meraih medali perunggu di nomor lompat jauh putri klasifikasi T42-44/61-64.
Evi kembali membuat bangga Indonesia dengan keberhasilannya menyabet medali emas serta memecahkan rekor pada Kejuaraan Dunia Para Atletik 2019 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
BACA JUGA: Daftar 23 Atlet Indonesia yang Tampil di Paralimpiade Tokyo 2020
Atlet binaan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia itu berhasil memecahkan rekor dunia di nomor 100 meter putri dengan catatan waktu 14,72 detik. Evi berhasil mengalahkan atlet asal Italia Monica Graziana Contrafatto yang berada di posisi kedua dengan catatan waktu 15,56 detik, dan tempat ketiga dihuni Gitte Haenen asal Belgia (15,60 detik).