ELLYAS PICAL, mengharumkan nama Indonesia melalui tinju. Pria kelahiran Ullath, Maluku Tengah itu menjadi adalah petinju pertama asal Indonesia yang menjadi juara dunia dengan menjadi juara dunia IBF kelas bantam Yunior (kelas super terbang) pada 3 Mei 1985.
Pada saat itu, Ellyas Pical sanggup mengalahkan petinju asal Korea Selatan, yakni Chun Ju-do dengan TKO di ronde kedelapan. Pertarungan berlangsung di Stadion Bung Karno.
Tentunya perjuangan yang berat telah dilalui Ellyas Pical untuk bisa mencapai titik di mana ia berstatus juara dunia IBF kelas super terbang tersebut. Sebab seperti yang diketahui, menjadi seorang petinju ternyata adalah profesi yang awalnya tak disetujui oleh orang tua Ellyas Pical.
Baca juga: Mantan Petinju Indonesia Ellyas Pical Sabet Penghargaan Lansia Berprestasi dari Kemensos
Ellyas Pical kecil dulunya adalah seorang anak yang banyak menghabiskan waktu mencari Mutiara di laut Maluku. Gara-gara kegiatan kecilnya itu, Ellyas Pikal pun menderita kelainan pada pendengarannya karena menyelam tanpa menggunakan alat bantu.

Dalam kegiatannya mencari Mutiara, Ellyas Pikal pun sering menyaksikan pertandingan tinju di layar televisi dan pada saat itu ia sangat mengidolakan Muhammad Ali. Berawal dari sana, Ellyas Pikal memiliki tekad untuk menjadi petinju.
Baca juga: Peristiwa 3 Mei: Ellyas Pical Jadi Juara Dunia Tinju Kelas Bantam
Sayangnya, niat Ellyas Pikal menjadi petinju profesional sempat mendapatkan respons yang kurang baik dari orang tuanya. Kendati begitu, Ellyas Pikal tak menyerah begitu saja dan tetap berlatih tinju pada usia 13 tahun meski harus diam-diam agar tidak ketahuan kedua orang tuanya.
Sejak saat itulah, Ellyas Pikal mulai terlihat menunjukkan memiliki bakal di dunia tinju, Ia sukses menjuarai berbagai kompetisi di kelas terbang, baik dari tingkat kabupaten sampai Piala Presiden.
Karier profesional Ellyas Pikal dimulai pada 1982, di mana pada saat itu ia menghadapi sesama petinju Indonesia, yakni Eddy Rafael. Pada saat itu, Ellyas Pikal keluar sebagai pemenang di ronde keempat.
Singkat cerita setelah melalui sembilan pertarungan dengan delapan kemenangan dan satu kekalahan, Ellyas Pikal dihadapkan pertarungan dengan petinju asal Korea Selatan, Hee Yun-jung pada 19 Mei 1984 di Seoul. Pada adu tinju itu, Ellyas Pikal lantas berhasil menang dan sukses membawa pulang gelar juara OPBF kelas super terbang.
Dengan kemenangan yang berakhir di ronde ke-12 itu, Ellyas Pikal pun menjadi petinju profesional pertama Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional di luar negeri. Ia bahkan sanggup mempertahankan gelar OPBF kelas super terbang itu pada Oktober 1984 saat ditantang petinju asal Jepang, Mutsou Watanabe,