JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia (RI), Zainudin Amali, melakukan rapat terbatas (ratas) bersama Presiden RI, Joko Widodo, pada Rabu 2 Juni 2021. Rapat ini digelar untuk membahas penyelenggaraan FIBA Asia 2021 dan World Superbike yang akan dihelat di Indonesia.
Ratas antara Menpora Zainudin Amali dengan Presiden Jokowi ini berlangsung di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu 2 Juni 2021. Menpora menyampaikan kepada Presiden perihal persiapan penyelenggaraan dua ajang internasional tersebut di Indonesia yang akan berlangsung beberapa bulan mendatang.

Indonesia memang diketahui akan menjadi tuan rumah Piala Asia FIBA 2021 pada Agustus. Turnamen basket ini rencananya akan diikuti negara-negara Asia Pasifik.
BACA JUGA: Ini Harapan Sandiaga Uno Terkait Digelarnya Balapan MotoGP dan Superbike di Sirkuit Mandalika
Menpora Amali pun melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait kesiapan sarana prasarana serta tentunya Timnas Basket Indonesia. Presiden Jokowi pun telah setuju dan memberi arahan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya. Terlebih, waktu penyelenggaraan turnamen itu sudah sangat dekat.
BACA JUGA: Tak Lama Lagi, Izin Liga 1 2021 dari Kapolri Segera Terbit
“Tadi baru saja rapat terbatas yang dipimpin Bapak Presiden dan dihadiri Bapak Wakil Presiden (Ma’ruf Amin) dan beberapa menteri kabinet Indonesia Maju. Membahas dua kegiatan internasional persiapan penyelenggaraan Piala Asia FIBA 2021 dan World Superbike,” ujar Menpora Zainudin Amali, sebagaimana dikutip dari laman resmi Kemenpora, Kamis (3/6/2021).
“Sementara untuk menjadi peserta itu harus ikut kualifikasi. Kita memang harus berjuang keras. Niat kita menjadi penyelenggara yang baik, tetapi juga harus punya prestasi dalam tim nasional kita,” lanjutnya.
“Peserta Piala Asia FIBA 2021 akan diambil delapan besar. Kalau diselenggarakan di Indonesia, tentu peluang itu akan besar untuk kita. Itulah sebabnya kita menggunakan kesempatan untuk menjadi tuan rumah. Presiden setuju dan memberi arahan kepada kami untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya karena waktunya sudah sangat mepet,” jelas Menteri berusia 59 tahun itu.