JAKARTA – PBSI menerima keputusan tentang proposal perubahan sistem skor yang mengalami penolakan di Rapat Umum Tahunan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Ini menjadi kedua kalinya usulan perubahan sistem skor mendapat penolakan.
Salah satu agenda dalam Rapat Umum Tahunan BWF adalah membahas usulan perubahan sistem skor dari 3x21 menjadi 5x11. Menariknya usulan ini pun datang dari Indonesia dalam hal ini PBSI dan Maladewa untuk mengubah adanya sistem skor tersebut.
Sayangnya, usulan tersebut mendapat penolakan. Meski telah mendapat dukungan dari Badminton Asia, Korea Selatan, dan Taiwan, tetapi proposal perubahan skor hanya mendapat 66,31% suara atau hanya kurang 0,08% untuk mencapai ambang minimal. Total suara keseluruhan dalam voting adalah 232 suara.
Baca juga BAM Bantah Izinkan Pemain Israel Ikut Malaysia Open 2021
PBSI pun menghormati hasil keputusan tersebut. Tetapi, Kepala Bidang Humas dan Media PBSI, Broto Happy pun memastikan bahwa induk organisasi bulu tangkis di Indonesia itu tidak akan berhenti mengajukan ide-ide baru kepada BWF untuk memajukan olahraga bulu tangkis di dunia.
Baca juga PBSI Targetkan Ganda Putra Rebut Juara di Spanyol Masters 2021
“Kami menghormati keputusan yang telah diambil dari Rapat Umum Tahunan BWF. Kami percaya semua ini demi kemajuan dan peningkatan kualitas olahraga tepok bulu,” ucap Broto, dalam keterangan pers dari PBSI, Selasa (25/5/2021).
“Kami akan terus bekerja dan berpikir untuk menciptakan ide-ide baru untuk diajukan ke BWF. “Ini kami lakukan demi terus mempopulerkan bulu tangkis sebagai olahraga global,” tambahnya.