JAKARTA – All England 2021 bisa jadi menjadi tragedi terburuk bagi kontingen bulu tangkis Indonesia. Tim Indonesia dipaksa mundur dari turnamen paling bergengsi tersebut karena satu pesawat dengan penumpang lain yang terindikasi positif Covid-19. Banyak yang menilai keputusan The Badminton World Federation (BWF) sangat politis dan berlebihan.
Kejadian tersebut sangat mengecewakan dan merendahkan harga diri masyarakat Indonesia. Bulu tangkis bagi masyarakat Indonesia bukan hanya sebatas olahraga yang merakyat. Prestasi yang ditorehkan para atlet nasional di cabang bulu tangkis sejak 1950-an hingga kini telah membuat nama harum Indonesia di mata dunia.
Tak berlebihan jika dikatakan olahraga tepok bulu angsa ini menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Di Indonesia, bulu tangkis bisa dikatakan sepopuler olahraga sepakbola. Hampir semua masyarakat kita bisa dan pernah bermain bulu tangkis.
Bangsa Indonesia pantas marah dan kecewa dengan keputusan BWF sebagai pihak yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan All England 2021 tersebut. Tak hanya masyarakat yang mengungkapkan kemarahannya atas tragedi yang dialami tim Indonesia ajang All England 2021. Para pejabat negara juga menyesalkan keputusan tidak adil panitia All England tersebut.
Perlakuan diskriminatif yang dialami Tim Bulu Tangkis Indonesia juga mendapat banyak simpati dari peserta bulu tangkis dari negara-negara lain. BWF sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kejadian ini juga turut menyesal atas apa yang menimpa Tim Bulu Tangkis Indonesia.
BWF pun telah meminta maaf secara resmi kepada Pemerintah Indonesia. Permintaan maaf pun langsung ditujukan kepada Presiden Joko Widodo. Meski begitu, hal itu tidak mengobati kekecawaan masyarakat Indonesia.
BACA JUGA: Cegah Insiden All England Terulang, KOI Desak Nama Atlet Olimpiade Rutin Diperbarui
Peristiwa-peristiwa pemulangan ‘’paksa’’ Tim Bulu Tangkis Indonesia dihadirkan secara lengkap di News RCTI+ terutama di kanal Olahraga. News RCTI+ menghadirkan berita ini sangat lengkap bahkan mulai persiapan, latihan, pemberangkatan, detik-detik keluarnya aturan agar tim bulu tangkis mundur, hingga proses pemulangan ke Tanah Air.
Selain itu, berbagai komentar dan langkah yang ditempuh para pejabat Indonesia menghadapi kebijakan sepihak All England juga tak luput dari radar berita di News RCTI+.
Berita dipaksanya Tim Bulutangkis Indonesia di All England 2021 untuk mundur menjadi headline berhari-hari di berbagai media, termasuk juga di News RCTI+. Hal ini memang menunjukkan besarnya antusias dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap olahraga badminton ini.
BACA JUGA: Ini Kata Kevin Sanjaya Terkait Peristiwa All England 2021
Ajang All England ini memang tergolong spesial bagi masyarakat Indonesia. Banyak atlet bulu tangkis Tanah Air berjaya di ajang paling bergengsi sejagad ini. Bahkan, rekor tunggal Indonesia, Rudy Hartono, yang menjuarai 8 kali All England –7 kali di antaranya diperolehnya secara berturut-turut– belum pernah dipecahkan oleh atlet lainnya. Prestasi legenda bulu tangkis tersebut sangat melekat di hati bangsa Indonesia hingga saat ini.
Dari dulu, prestasi yang telah ditorehkan atlet-atlet Indonesia di cabang badminton ini memang luar biasa. Selain All England, ada banyak kejuaran bulu tangkis dunia, seperti Thomas Cup, Uber Cup, Sudirman Cup, BWF Word Tour Final, hingga Olimpiade, Indonesia seringkali langganan juara. Legenda bulu tangkis yang pernah mengguncang dunia seperti Icuk Sugiarto, Lim Swe Kin, Christian Hadinata, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Taufik Hidayat, dan masih banyak lagi.
Kecewa dan sedih karena gagal di All England harus jadi cambuk penyemangat agar di kejuaraan bulu tangkis selanjutnya, Indonesia bisa lebih berprerstasi. Apalagi dalam waktu dekat ini Tim Bulu Tangkis Indonesia akan menghadapi berbagai event kejuaran besar, seperti Olimpiade Tokyo 2021.