PADA awal tahun 2000-an, kejuaraan dunia MotoGP memang diisi mayoritas pembalap berkebangsaan Italia. Namun dalam satu dekade terakhir, para pembalap Italia mulai kehilangan tajinya dan tempatnya pun tergantikan oleh para rider asal Spanyol. Praktis hanya Valentino Rossi saja yang masih komptitif.
Situasi tersebut akhirnya menguatkan tekad Rossi untuk membangun akademi balap sendiri pada 2014 silam. Yang mana di kemudian hari akademi balap tersebut dikenal dengan sebutan VR46 academy. Keputusan Rossi tersebut bisa dikatakan sangat tepat.
Pasalnya dengan adanya akademi balap tersebut, para pembalap bekewarganegaraan Italia kini memiliki ‘sekolah’ untuk meningkatkan level mereka sebelum mentas di kelas Moto3, Moto2, atau bahkan MotoGP.
Akademi balap V46 sendiri beriisikan delapan hingga 10 pembalap muda nan berbakat asal Italia. Selain mendirikan akademi balapn, Rossi juga memutuskan menurunkan tim balap dengan nama Sky Racing di kelas Moto3 pada 2014, kemudian Moto2 di musim 2017.
Baca Juga: 4 Alasan Valentino Rossi Bangun VR46 Academy
Keputusan Rossi tersebut bermaksud agar para pembalap jebolan akademi balap VR46 tidak perlu takut kans tampil di kelas Moto3 atau Moto2 kandas begitu saja. Lagi-lagi keputusan Rossi tersebut membuahkan hasil.
Pasalnya hanya dalam musim debut tampil di Moto2, Tim Sky Racing sudah berhasil membawa pembalap mereka meraih gelar juara dunia pada diri Franco Morbidelli. Keberhasilan Morbidelli tersebut pun membuat dirinya direkrut Tim Marc VDS Honda untuk tampil di kelas MotoGP 2018.