“Saya tidak yakin masalahnya terkait dengan Pramac atau Ducati. Saya hanya melihat dia terkadang terlalu menuntut pada diri sendiri. Padahal, dia punya motto ‘Bebas’ tertulis di baju balapnya. Akan tetapi, dia tidak terlihat seperti orang yang bebas,” papar Jack Miller, seperti dimuat Crash, Sabtu (13/6/2020).
“Saya melihat dia bekerja terlalu keras karena punya determinasi tinggi. Dia adalah pembalap dengan bakat yang sangat besar, tetapi terlalu banyak menghabiskan waktu di depan komputer dan membaca data telemetri selama berjam-jam,” sambung pembalap berjuluk The Jackass itu.
Jack Miller tidak meragukan kalau analisis data telemetri adalah hal yang penting. Namun, Pecco Bagnaia harus lebih rileks dalam melihat data karena dia bukan seorang teknisi. Karena itu, pembalap bernomor motor 63 tersebut harus lebih sering bersenang-senang di lintasan.
(Ramdani Bur)