“Pencak silat mengajarkan kita untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan, sesama manusia dan lingkungan,” terang Jimmy.
“Dikarenakan sebagai seni bela diri, filosofi pencak silat adalah menahan dan pengendalian diri serta menjaga keharmonisan,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakannya, saat membuka acara, dirinya berharap agar festival ini jadi momentum bersama termasuk para generasi milenial untuk menjaga dan melestarikan seni budaya kebanggaan bangsa Indonesia ini.
"Sesuai tema, yaitu Pencak Silat Warisan Budaya Nusantara dan, Warisan Dunia, maka ke depannya TNI AD akan membantu melaksanakan pembinaan secara masif di seluruh wilayah tanah air," tegas Jimmy.
"Tidak saja oleh 15 Kodam dan 45 Korem, tetapi juga oleh 324 Kodim pada awal tahun ini," imbuhnya.
Terkait dengan kondisi pencak silat tradisional saat ini, menurut Jimmy, TNI AD baru mendata setidaknya 3.206 perkumpulan dan tersebar di seluruh tanah air.
"Kita akan sasar lagi perkumpulan pencak silat tradisional sampai ke kampung, untuk dibina bersama. Sekaligus untuk meyakinkan kepada dunia bahwa pencak silat adalah kekayaan bangsa Indonesia yang lestari dan abadi," pungkas Jimmy.
Di akhir acara, Aster Kasad, Mayjen TNI Bakti Agus Fadjari bersama Bapak Pencak Silat Dunia, Eddie Marzuki Nalapraya berkesempatan memberikan medali bagi peserta yang hadir di festival pencak silat tahun 2020. Turut hadir pada acara tersebut, Waaster Kasad, Wadanpusterad, para Paban Sterad, Ketua FP2STI, dan 30 perkumpulan bela diri pencak silat yang berada di wilayah Jabodetabek.
(Ramdani Bur)