“Menurut saya, tidak akan banyak perkembangan performa. Anda harus paham bahwa ada selisih yang nyaris mustahil dikejar. Namun, kami harus lebih baik dalam mengembangkan sasis mobil serta memahami usia ban dalam kaitannya dengan strategi balapan,” tutur Toto Wolff, dilansir dari Crash, Minggu (29/9/2019).
“Pada tiga balapan terakhir, kami punya mobil yang cukup bagus meski dalam aspek kecepatan terlihat selisih cukup besar saat kualifikasi. Melihat performa mesin mereka (Ferrari), kami tidak bisa berharap untuk mendominasi dalam beberapa pekan mendatang,” imbuh pria berusia 47 tahun itu.

Scuderia Ferrari memang terlihat bangkit dalam tiga seri terakhir di sirkuit dengan karakter yang berbeda-beda usai jeda musim panas. Bila Sirkuit Spa-Franchorchamps di Belgia dan Monza di Italia membutuhkan power mesin besar, maka Sirkuit Marina Bay di Singapura lebih mengandalkan downforce yang kebetulan menjadi kekurangan Ferrari di awal musim. Namun, mereka berhasil menang.
(Fetra Hariandja)