“Bukan strategi ya mau main dengan pola begitu, memang keadaan yang menuntut kami begitu. Sebisa mungkin kami kontrol, kalau tidak kontrol bisa pontang-panting. Nggak mau mikir terlalu jauh, mikir satu-satu dulu, akhirnya kami bisa sampai ke final,” tambahnya.

“Koh Hendra tetap mau fight, jadi kami harus fight. Tempo main berubah, Jepang juga mau mengubah tempo, ini menguntungkan buat kami, mereka jadi lebih banyak angkat bola,” lanjut Ahsan.
Kondisi tersebut membuat Hendra/Ahsan memutar otak untuk tetap bisa meladeni permainan pasangan Jepang. Beruntung, Kamura/Sonoda juga justru lebih banyak mengangkat bola. Pasangan Indonesia akhirnya mampu balik menekan hingga akhirnya menutup gim kedua dengan 21-16.
(Fetra Hariandja)