“Antonsen mungkin menebak permainan saya, begitu juga saya, akan melihat video pertandingan masing-masing. Saya unggul di suporter, lawan-lawan saya terlihat sedikit nervous dengan riuhnya Istora, ini salah satu modal buat saya,” ujar Jonatan Christie, dilansir dari situs resmi PBSI, Sabtu (26/1/2019).
“Antonsen pemain bagus, masih muda. Tipikal mainnya seperti pemain Eropa yang cepat, angkat bola dan smash. Mirip dengan (Viktor) Axelsen, tapi Antonsen lebih cepat karena dia lebih muda,” imbuh pemuda berusia 21 tahun itu.

Laga semifinal tersebut akan menjadi perjumpaan pertama antara Antonsen dan Jonatan. Jika berhasil menyingkirkan Antonsen, Jonatan akan menghadapi pemenang antara Viktor Axelsen versus unggulan pertama Kento Momota di babak final.
(Fetra Hariandja)