BACA JUGA: Tim Paralayang Kembali Sumbang Emas untuk Indonesia di Asian Games 2018
Selain karena tertarik dengan paralayang, alasan lain Jafro menjadi tukang lipat parasut lantaran demi membantu orangtuanya, serta untuk menambah uang jajannya sehari-hari. Hal itu karena keluarga Jafro bisa dibilang kurang mampu dalam hal finansial.
Impian Jafro untuk melayang di udara bersama parasut yang sering kali ia lipat pun mulai menjadi kenyataan. Hal itu setelah dirinya menjalani dua tahun pekerjaan sebagai paraboy. Saat itu, manajer tim paralayang, Yosi Pasha, mencoba membujuknya untuk ikut latihan.
Tanpa berpikir panjang, Jafro pun langsung mengiyakan dan sejak itulah, bakat terpendamnya muncul. Berbagai latihan sudah ia jalani hingga akhirnya mendapatkan PL 1 junior atau semacam SIM bagi pilot paralayang.
