NANJING – Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menyampaikan permintaan maaf usai meraih medali perunggu di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018. Pasangan peringkat enam dunia itu harus terhenti langkahnya di semifinal setelah kalah dari pasangan Jepang, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara dengan skor 12-21 dan 21-23.
Kekalahan tersebut pun memastikan Greysia/Apriyani hanya meraih medali perunggu di ajang bergengsi satu tahun sekali tersebut. Raihan itu pun menjadi satu-satunya medali yang dimiliki Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018.
“Kami minta maaf karena kami main tidak seperti ekspektasi masyarakat Indonesia, pengurus PBSI, pelatih, bahkan ekspektasi diri kami sendiri. Kami coba untuk intropeksi kekurangan kami, jadi juara memang harus melewati banyak tahap,” ungkap Greysia, mengutip dari laman resmi PBSI, Minggu (5/8/2018).
Baca juga Ribka Sugiarto Persembahkan Titel Kejuaraan Asia Bulu Tangkis Junior 2018 untuk Mama
Sementara di sisi permainan, Greysia/Apriyani mengakui ketangguhan Matsumoto/Nagahara yang tampil agresif pada laga tersebut. Terlebih ini menjadi pertemuan pertama bagi keduanya. Alhasil, pasangan unggulan kelima tersebut sulit untuk mengimbangi Matsumoto/Nagahara terutama di set pertama.
“Kami selalu keduluan serangan lawan, saat sudah berhasil balik menekan, mereka tetap siap. Pada game kedua, mereka terlihat goyang, tapi mereka bisa balik siap lagi. Memang kami kurang tenang dalam mengembalikan bola,” tambah Greysia.
“Matsumoto/Nagahara bermain cepat, pukulan mereka kencang. Pola main mereka agak beda dengan pasangan Jepang yang lainnya yang masih ada lob panjang, kalau merka langsung menyerang terus,” pungkas Apriyani.
(Bad)