Meski pada babak perempatfinal Chung mampu menumbangkan Tennys Sandgren, namun harus disayangkan karena di semifinal petenis Korea itu tumbang dari juara bertahan, Roger Federer. Kendati begitu, banyak yang beranggapan bahwa Chung telah menjalani kompetisi yang luar biasa. Peringkatnya pun naik drastis hingga ke posisi ke-29.
Ketika ditanya tentang pertandingan mana yang membuatnya sangat terkesean, Chung menerangkan bahwa laga melawan Djokovic adalah yang tak akan dilupakannya. Pasalnya, pada Australia Open 2016, Chung pernah ditumbangkan Djokovic di babak pertama. Kala itu Chung kalah tiga set langsung 3-6, 2-6, 4-6.
“Ini grand slam, jadi setiap pertandingan diperhitungkan. Namun pertandingan melawan Djokovic adalah yang paling berkesan, karena dia dan saya bertemu lagi di lapangan yang sama setelah dua tahun kami bertanding satu sama lain sebelumnya,” jelas Chung, menyadur dari Express, Kamis (8/2/2018).
Selepas gelaran Australia Open 2018, Chung pun mendapat sebuah julukan setelah melakoni pertandingan yang luar biasa. Kini Chung memiliki sebutan sebagai Professor.
“Saya menduga saya mendapatkan julukan tersebut karena saya masih muda, tapi tetap tenang saat bermain tenis,” ucap Chung.
(Fetra Hariandja)