Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kunci Sukses Federer di Usia yang Tak Lagi Muda

Hendry Kurniawan , Jurnalis-Senin, 29 Januari 2018 |20:27 WIB
Kunci Sukses Federer di Usia yang Tak Lagi Muda
Petenis Swiss, Roger Federer (Foto: AFP)
A
A
A

MELBOURNE – Dinobatkannya Roger Federer sebagai juara Australia Open 2018 seolah menjadi penentang stigma yang kerap bernaung di pikiran banyak orang bahwa atlet dengan usia lanjut, umumnya tak bisa lagi berprestasi. Bagaimana tidak, Federer menjuarai Australia Open 2018 di usianya yang ke-36 tahun.

Sebelum perhelatan Australia Open 2018 dimulai, Federer memang menjadi salah satu atlet yang diunggulkan untuk menjadi peraih gelar juara. Hal tersebut dikarenakan petenis asal Swiss itu merupakan juara bertahan. Namun, apabila dibandingkan dengan petenis lain yang lebih muda seperti Rafael Nadal dan Marin Cilic, Federer jelas berada di belakangnya.

(Baca juga: Federer Rasakan Hal Istimewa Rengkuh Gelar Grand Slam Ke-20 di Australia Open 2018)

Namun, seolah tak peduli dengan komentar banyak pihak tersebut, Federer nyatanya mampu kembali menunjukkan tajinya, sama seperti saat dirinya menjuarai Australia Open 2017. Hal ini pun menegaskan bahwa kesuksesan yang didapat Federer pada usia tua bukanlah suatu kebetulan belaka. Seperti diketahui, pada 2017 Federer memenangi dua gelar grand slam, yakni Australia Open dan Wimbledon.

Usai menjuarai Australia Open 2018, Federer pun masuk dalam jajaran petenis yang mampu tampil di partai final Australia Open dengan usia tertua. Terakhir kali petenis tertua tampil di final Australia Open adalah pada 1972 kala Mal Anderson yang berusia 36 tahun berhadapan dengan Ken Rosewall yang berada di usia 37.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita Sport lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement