BORGO PANIGALE – Asisten pribadi Marc Marquez, Jose Luis Martinez, mengungkapkan insiden highside di Sirkuit Mandalika pada sesi pemanasan MotoGP Mandalika 2022 jauh lebih parah dibandingkan sejumlah kecelakaan yang pernah dilalui rider Ducati Lenovo tersebut. Bahkan insiden Mandalika disebut jauh lebih buruk secara fisik maupun mental dibandingkan kecelakaan di sirkuit Jerez pada MotoGP Spanyol 2020 yang memulai masa keterpurukannya.
Marquez berhasil mengunci gelar juara MotoGP 2025 setelah memenangkan 11 balapan utama dan 14 balapan sprint dari 18 seri balapan musim ini. Di balik kesuksesan Marc Marquez meraih gelar juara MotoGP 2025 yang merupakan gelar ketujuhnya di kelas utama, terdapat serangkaian cedera parah yang harus ia lalui.
Tentu banyak yang mengira Marquez mengalami keterpurukan pasca kecelakaan di Jerez pada 2020. Meskipun insiden Jerez membuatnya menepi lama, Martinez menilai Mandalika adalah momen yang paling menakutkan.
Martinez mengakui bahwa kecelakaan di Jerez pada 2020 memang menyakitkan. Namun, kecelakaan highside saat pemanasan di Sirkuit Mandalika pada 2022 disebut Martinez sebagai kecelakaan terburuk karena memiliki dampak yang lebih serius pada kesehatan sang pembalap.
"Di Jerez, kita terluka dan itu sangat menyakitkan. Tapi yang terburuk yang saya lihat adalah di Indonesia, ketika ia mengalami kecelakaan yang begitu dahsyat hingga memengaruhi penglihatannya. Lengannya tidak sempurna," ungkap Martinez, dilansir dari Motosan, dikutip Senin (13/10/2025).
Dampak kecelakaan itu membuat Marquez menderita gangguan penglihatan (diplopia) untuk kedua kalinya dalam kariernya.
"Saya melihatnya sedih saat itu. Itu adalah saat yang terberat, tersulit, dan paling menyedihkan. Saya ingat penerbangan itu buruk, menyiksa karena ketidakpastian," tambahnya.
Setelah insiden Mandalika, Marquez memutuskan menjalani operasi lagi pada lengannya. Keputusan-keputusan besar ini, menurut Martinez, menjadi titik balik kebangkitan Marquez, termasuk langkah terpentingnya, meninggalkan Honda Racing Team dan pindah ke Gresini Ducati pada akhir 2023.
"Dia memutuskan untuk menjalani operasi terakhir di lengannya, berharap kondisinya membaik. Dia membuat keputusan yang paling penting, selain meninggalkan tim yang selalu dimilikinya, tempat dia memenangkan setiap gelar, untuk melakukan perubahan, tetapi dengan keraguan," sambung Martinez.
"Di situlah, saya pikir, beberapa keraguannya sirna, beberapa kecemasan tentang seluruh pertaruhan yang telah dia buat," pungkas Martinez.
(Rivan Nasri Rachman)