BORGO PANIGALE – Ducati secara tegas menjadikan hasil MotoGP Mandalika 2025 sebagai bahan evaluasi krusial bagi tim. Manajer Ducati Corse, Gigi Dall'Igna, menegaskan bahwa kesulitan dan hasil kontradiktif yang dialami para pembalap Ducati seperti Marc Marquez dan Francesco Bagnaia di Sirkuit Mandalika harus menjadi pelajaran berharga untuk perkembangan tim.
Ducati mengakhiri seri balapan di Indonesia dengan hasil yang sangat berbeda dari seri sebelumnya di Jepang. Meskipun pembalap satelit, Fermin Aldeguer (Gresini Ducati), berhasil merebut podium pertama, pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo justru mengalami kegagalan total.
Marc Marquez terjatuh setelah terlibat insiden dengan Marco Bezzecchi (Aprilia Racing), sementara Francesco Bagnaia, yang bersinar di Jepang, tak mampu berbuat banyak.
Kesulitan yang dialami Ducati tidak hanya terjadi pada balapan utama, tetapi juga terasa sejak sesi latihan bebas, kualifikasi, hingga sprint race. Dall'Igna mengaku heran dengan hasil yang didapat timnya di Indonesia, terutama mengingat performa mereka di balapan-balapan sebelumnya.
"Itu adalah akhir pekan di mana segala sesuatunya rumit dan sulit dicerna. Kita harus mengevaluasi semua data teknis dengan ketenangan dan kesabaran yang diperlukan, terlebih lagi untuk Pecco (Bagnaia), yang sudah banyak dibicarakan," kata Dall'Igna dilansir dari Crash, Kamis (9/10/2025).
Meskipun demikian, Dall'Igna memastikan bahwa timnya akan terus melangkah maju dengan keyakinan yang sama.
"Kami akan terus maju dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang sama, seperti sebelumnya," sambungnya.
Walaupun mengecewakan, Dall'Igna menyatakan bahwa seri balapan MotoGP Indonesia justru bagus untuk menjadi bahan evaluasi dan introspeksi tim. Ia berpendapat bahwa kesulitan seperti ini terkadang dibutuhkan untuk mendorong tim agar lebih berkembang dan tidak berpuas diri.
“Katakan saja Mandalika adalah salah satu akhir pekan yang terjadi, bahkan bagi kami. Itulah berita terkini saat ini," lanjut Dall'Igna.
“Sesekali, kita juga membutuhkan kesulitan-kesulitan ini untuk mengingatkan kita bahwa tidak ada yang mudah dan bahwa segala sesuatu adalah hasil dari komitmen yang terus-menerus, selamanya,” tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)