Karakter Sirkuit Mandalika memang cukup menantang. Lintasan ini cenderung lambat dan teknikal sehingga menuntut keterampilan tingkat tinggi dari pembalap.
Faktor lain adalah cuaca. Pada 2022, balapan digelar dalam aspal yang basah usai diguyur hujan deras. Sementara, tiga seri berikutnya dalam kondisi kering, termasuk Minggu 5 Oktober 2025.
Kondisi kering juga jadi tantangan tersendiri buat pembalap. Sebab, itu artinya, cuaca dan suhu udara sangat panas serta lembab! Para rider yang mayoritas berasal dari Eropa, tak terbiasa dengan kondisi ini.
Selain itu, tantangan juga hadir dalam bentuk aspal. Di hari pertama dan kedua, biasanya trek dalam kondisi kotor lantaran debu yang beterbangan dari kawasan pantai di sekitar sirkuit atau jarang dipakai.
Situasi ini mengurangi grip atau daya cengkeram ban terhadap aspal. Michelin selaku pemasok ban tunggal MotoGP, menyiasatinya dengan membawa ban khusus, yang tentunya butuh adaptasi lagi.
(Wikanto Arungbudoyo)