Spekulasi mengarah pada penggunaan aero kursi belakang model lama, swingarm lama, fork yang berbeda, dan kemungkinan perangkat ketinggian berkendara (ride-height device) yang diubah, semua bertujuan untuk mengembalikan feeling motor GP24 tahun lalu.
Perubahan yang dilakukan berhasil membuat motor Desmosedici-nya terasa familiar dan bersahabat lagi. Bagnaia kini bisa kembali mengerem dengan keras, menikung cepat, tanpa menghadapi understeering atau penguncian roda yang berlebihan.
“Akhir pekan ini saya mengendarai motor saya dan tidak melawannya, Saya sangat senang tentang hari ini, tetapi saya juga sangat marah tentang akhir pekan ini, karena mungkin kami bisa melakukannya lebih awal," sambung Bagnaia.
"Sayang sekali kami membutuhkan 16 balapan (untuk menemukan solusi ini). Tapi ya sudahlah. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,” imbuhnya.
(Rivan Nasri Rachman)