KISAH asmara Valentino Rossi tidak pernah luput dari sorotan publik. Namun, salah satu hubungan yang paling mengejutkan adalah saat ia menjalin kasih dengan Eleonora Pedron.
Bukan hanya karena Pedron adalah mantan Miss Italia, tetapi karena ia juga merupakan mantan kekasih dari rival sengit Rossi, Max Biaggi. Hubungan Rossi dan Pedron terjalin pada tahun 2016, tak lama setelah Rossi putus dengan kekasih sebelumnya, Linda.
Kedekatan mereka menjadi perbincangan hangat, mengingat rivalitas Rossi dan Biaggi di lintasan MotoGP yang begitu legendaris. Apalagi, saat itu Pedron sudah memiliki dua anak dari hubungannya dengan Biaggi.
Rivalitas antara Rossi dan Biaggi dikenal sebagai salah satu yang paling panas dalam sejarah balap motor. Pertarungan mereka tidak hanya terjadi di sirkuit, tetapi juga kerap berlanjut di luar lintasan dengan saling melontarkan sindiran.
Karena itu, hubungan Rossi dengan mantan kekasih Biaggi seolah menjadi babak baru yang tak terduga dalam drama persaingan mereka. Meskipun hubungan asmara Rossi dan Pedron pada akhirnya kandas, Pedron kini telah menemukan kebahagiaannya.
Dilansir dari majalah mingguan Oggi, Pedron telah menjalin hubungan dengan aktor Fabio Troiano sejak 2019. Pedron, yang kini juga seorang psikolog, mengaku jauh lebih damai dan dewasa. Ia bahkan bersyukur atas pengalaman pahit di masa lalu.
"Saya berterima kasih kepada para mantan yang ingin kehilangan saya (menyindir Rossi dan Biaggi). Berkat mereka, saya menjadi lebih fokus,” ungkap Pedron, dikutip dari Oggi, Minggu (17/8/2025).
Terlepas dari cerita masa lalu tersebut, kehadiran Pedron dalam hidup Rossi saat itu menjadi cerita tak biasa yang melengkapi babak persaingan sengit antara dua legenda MotoGP Italia, Valentino Rossi dan Max Biaggi.
Bila berbicara persaingan antara Valentino Rossi dan Max Biaggi, maka insiden di 2001 menjadi salah satu rivalitas paling panas dalam sejarah MotoGP. Duel mereka tidak hanya terjadi di lintasan, tetapi juga berlanjut ke luar sirkuit.
Puncaknya terjadi di MotoGP Catalunya 2001. Saat menyalip, Rossi menyenggol Biaggi hingga lajunya melebar, membuat Biaggi gagal meraih kemenangan.
Insiden ini memicu kemarahan Biaggi, yang berujung pada pertikaian di belakang panggung podium. Menurut pengakuan Rossi dalam autobiografinya, Biaggi terlihat sangat emosi.
Cekcok verbal pun pecah, yang kemudian berujung pada aksi saling pukul. Panitia penyelenggara harus turun tangan untuk memisahkan kedua pembalap agar upacara podium bisa segera dilanjutkan. Insiden ini menunjukkan betapa dalamnya emosi yang terlibat dalam persaingan mereka.
(Rivan Nasri Rachman)