Barros bahkan memprediksi Bagnaia akan pergi jika kondisi ini tidak berubah. Terlebih lagi jika Marc Marquez terus bersinar menggunakan motor Desmosedici yang sama.
"Bagnaia akan terus menurun dan kemudian ingin pergi, karena dia merasa tidak punya apa-apa lagi untuk dilakukan di sana. Anda bisa merasakan dia terisolasi, dia sedih, dan sementara semua orang senang untuk para pemenang, dia ditinggalkan," kata eks pembalap asal Brasil itu.
Di sisi lain, Barros mengakui Marquez mampu memaksimalkan potensi motornya. Situasi ini, menurut Barros, mirip dengan Valentino Rossi di masa lalu.
"Marc tahu bagaimana memanfaatkan situasi tertentu , meskipun dia tidak melakukannya dengan sengaja. Itu bagian dari tekanan, Valentino Rossi juga tahu bagaimana menavigasi situasi seperti ini," tandasnya.
(Djanti Virantika)