"Yang di luar, cari tempat sendiri, latihan, sparring, pelatih, hotel, berpikir sendiri, jadwal, daftar sendiri. Maksudnya, di sini kan hanya tinggal pikir latihan yang benar, pertandingan, cari prestasi, sudah,” lanjut peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu.
“Enggak usah bikin yang lain. Kontrak sponsor sudah punya masing-masing. Dari awal sudah tahu angkanya berapa. Fresh money? Sudah langsung. Apa lagi?" ucap Taufik.
"Makanya saya selalu tegaskan, maksimalkan waktu yang ada di sini (Pelatnas). Itu kalau memang enggak bisa, saya bisa kapan saja (degradasi)," tandasnya.
Sementara itu, hingga Maret, Indonesia baru satu mengoleksi gelar di BWF World Tour sepanjang 2025. Satu gelar tersebut disumbangkan oleh ganda putri Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di Thailand Masters 2025 berlevel Super 300.
(Wikanto Arungbudoyo)