Namun, Quartararo lebih memilih untuk memperpanjang kontrak bersama Yamaha karena menghormati tim yang telah memberikannya kesempatan untuk berada di MotoGP. Sehingga, ia memilih untuk menurunkan egonya dan percaya pada progres tim.
"Jadi ketika hal ini terjadi pada saya, saya berpikir kembali ke tahun 2019 dan berpikir bahwa jika Yamaha tidak memberi saya kesempatan untuk memulai di MotoGP, mungkin saya tidak akan pernah memiliki kesempatan ini. Saya juga belajar untuk mengendalikan kemarahan dan frustasi saya," sambung Quartararo.
Memiliki kontrak baru bersama Yamaha selama dua musim, peraih gelar juara dunia MotoGP 2021 itu mengancam akan hengkang di akhir masa kontraknya. Ia mengatakan tak bisa lagi menunggu hal yang tak pasti.
"Saya masih punya dua musim lagi bersama Yamaha, mungkin dua musim terpenting dalam karier saya, dan saya ingin sekali membantu mereka kembali ke level terbaik mereka. Itu motivasi yang nyata. Setelah itu, saya tidak akan menyia-nyiakan waktu lagi dan saya akan pergi ke mana pun yang paling cocok untuk saya," tutupnya.
(Rivan Nasri Rachman)