JAKARTA – Perubahan nama dilakukan oleh Persatuan Senam Indonesia (Persani). Kini federasi tersebut resmi berganti menjadi Federasi Gimnastik Indonesia.
Keputusan itu dibuat dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang berlangsung secara daring pada akhir pekan lalu. Alasan perubahan nama agar tidak ada kesalahpahaman dalam penggunaan senam dan gimnastik.
Ketua Umum (Ketum) Federasi Gimnastik Indonesia, Ita Yuliati, menjelaskan bahwa perubahan nama ini dilakukan sebagai bagian dari redefinisi cabang olahraga gimnastik di Indonesia. Istilah senam selama ini lebih sering dikaitkan dengan aktivitas kebugaran massal, sementara gimnastik merupakan olahraga yang melibatkan keseimbangan, kekuatan, fleksibilitas, kelincahan, koordinasi, seni, dan daya tahan.
“Agar tidak terjadi kesalahpahaman, kami mengusulkan pergantian nama sehingga dapat lebih fokus memperkenalkan gimnastik sebagai olahraga yang kompleks dan kompetitif. Alhamdulillah, usulan ini telah mendapat lampu hijau dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta didukung oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), dan seluruh pengurus provinsi dalam Munaslub,” ujar Ita, seperti rilis yang diterima Okezone, Rabu (5/3/2025).
Federasi Gimnastik Indonesia tetap berafiliasi dengan Asian Gymnastics Union (AGU) dan Federation Internationale de Gymnastique (FIG), yang menaungi delapan disiplin, yaitu Gimnastik Artistik Putra, Gimnastik Artistik Putri, Gimnastik Aerobik, Gimnastik Ritmik, Gimnastik Trampolin, Gimnastik Akrobatik, Gimnastik untuk Semua (Gymnastics for All), dan Parkour.
Selain perubahan nama, Munaslub juga menyetujui Mars Gimnastik Indonesia sebagai identitas baru yang semakin memperkuat eksistensi gimnastik di Indonesia.
“Dengan perubahan nama menjadi Federasi Gimnastik Indonesia dan Mars Gimnastik Indonesia, kami berharap cabang olahraga gimnastik ini bisa semakin dikenal di masyarakat dan semangat baru ini dapat mengobarkan atlet-atlet muda kita untuk berjuang mengibarkan Merah Putih dan mengumandangkan Indonesia Raya di panggung dunia,” tambah Ita.
(Rivan Nasri Rachman)