Kenangan apa yang paling tidak akan dilupakan selama tujuh tahun di Pelatnas?
Banyak banget, apalagi kenangan bareng tunggal putra udah banyak banget. Ya sampai saya tidak bisa ingat satu per satu karena saking banyaknya. Tapi ya memori paling melekat itu pas masih ada almarhum (Syabda Perkasa Belawa), Yonathan Ramlie, Bobby Setiabudi, yang memang seangkatan saya. Itu kenangan yang enggak paling bisa dilupakan waktu berempat itu. Ya momen-momen yang dilewati banyak.
Lalu rencana kamu ke depan seperti apa? Tadi kamu menyebut ada peran Jonatan dan Ginting dalam merencanakan ke depan?
Koh Jo dan a Ginting istilahnya bantu saya dengan cara mereka mencarikan sponsor, meyakinkan para sponsor lewat story saya, langsung di hari Sabtu dan Minggu itu. Saya sampai tidak bisa menjelaskan banyak di sini karena memang udah banyak banget yang mereka bantu buat saya. Ya yang bisa saya sampaikan adalah mereka bantu saya terhubung dengan orang-orang sponsor. Itu yang membuat akhirnya sponsor jadi tertarik juga. Jadi bersyukurnya di situ.
Lalu untuk planning ke depan, saya sekarang fokus untuk sembuh 100 persen dulu, itu nomor satu. Tapi dalam masa proses untuk sampai 100 persen itu kan saya bisa menyusun planning yang lain, kayak misalnya pertandingan mau ke mana aja. Saat ini itu yang sedang saya planning. Sponsor juga, karena sekarang ini memang belum ada yang deal tapi masih proses negosiasi. Karena sponsor perlu tahu visi misi saya tahun depan dan planning-nya professional seperti apa. Tentu visi misi saya adalah untuk kembali ke top perform saya dan balik ke top level dunia.
Berarti pada Maret 2025, rencananya sudah akan turun ke turnamen?
Plan-nya seperti itu karena ini kan prediksi Maret (sudah sembuh), tapi saya yakin Maret memang sudah oke dengan kondisi sekarang yang saya rasakan.
Untuk latihan dan tempat tinggal akan bagaimana setelah kamu meninggalkan Cipayung?
Saya akan latihan di Tangkas di klub saya, dan di sana ada pelatih yang pegang saya dari kecil, trus ada teman-teman latihan di sana masih ada. Untuk tempat tinggal ada sewa apartemen dekat Tangkas. Ya memang butuh biaya lagi, tapi ya mau gimana lagi. Intinya tempat tinggal dan latihan sudah aman. Tinggal sponsor apparel, biaya pertandingan. Kalau itu sudah oke, sudah tinggal di sayanya aja, udah siap atau belum. Tinggal mempersiapkan diri. Karena untuk kembali ke top level semua harus sinkron.
Apakah sudah ada gambaran ketika kamu nanti menjadi pemain professional akan seperti apa?
Ternyata di luar itu asyik juga. Walaupun diurus sendiri, tapi kita jadi mengerti. Contoh kecil misal kalau mau pertandingan sekarang saya harus memperhatikan dan memikirkan cara apply visa seperti apa. Lihat prospectus pertandingan, transportasi, hotelnya bagaimana? Jadi benar-benar ngulik sendiri gitu. Ini kita lihatnya harus benar-benar detail, benar-benar pengalaman baru. Seru juga. Kalau di PBSI kan udah enggak mikir apa-apa, tinggal packing, berangkat udah. Ini mesti ngulik, serunya di situ. Memang sedikit lebih rumit kalau di luar, cuma enggak sesulit itu kalau di luar. Banyak banget orang baik.