FRANCESCO Bagnaia dianggap terlalu manis jadi ikon MotoGP. Penyebabnya pun terungkap, di mana nama dua bintang MotoGP, yakni Valentino Rossi atau Marc Marquez, turut disebut.
Ya, eks pembalap MotoGP yang kini menjadi pengamat balapan, Alexander Hoffmann, menilai Bagnaia terlalu manis untuk masuk jajaran bintang terhebat atau ikon di MotoGP. Sebab menurutnya, rider Ducati Lenovo itu terlalu manis sebagai pembalap.
Bagnaia pun dinilai tak punya kharisma kuat seperti gurunya, Valentino Rossi. Selain itu, sosoknya juga tak setangguh Marc Marquez.
“Dia terlalu manis untuk olahraga ini. Untuk dianggap sebagai pahlawan mutlak, dia membutuhkan karisma Valentino Rossi, Marco Simoncelli, atau ketangguhan Marc, tapi dia tidak memilikinya,” kata Hofmann, dilansir dari Motosan, Minggu (25/8/2024).
Kendati terlihat sangat baik dan manis serta jarang bersinggungan dengan rider lain, Pecco diyakini Hofmann tetap menjadi salah satu pembalap terbaik yang pernah ada di MotoGP. Menurutnya, walau lebih banyak menunjukkan kesabarannya, Bagnaia juga bisa tampil agresif dan meledak-ledak.
“Dia adalah salah satu pembalap paling ‘berpendidikan’. Anda secara tidak sadar memperhitungkan hal itu dan bertanya-tanya apakah dia tidak sebaik itu dan hanya sering menang karena motornya. Pecco benar-benar setara dengan pemain hebat sejati,” jelas Hofmann.
“Pecco punya banyak kesabaran, tapi dia juga bisa meledak. Ada situasi di mana dia jelas ingin menunjukkan bahwa dialah bosnya,” lanjutnya.