“Saya juga main sama orang-orang hebat. Jadi kalau orang giring opini kayak begitu, saya ikut sakit hati karena teman-reman jadi enggak terlihat karena kami sebenarnya benar-benar main bareng,” jelas pemain kelahiran Bandung itu.
Jakarta BIN sebenarnya nyaris menang tiga set langsung di laga grand final, tetapi ketika sudah unggul 20-16 di set ketiga, mereka lengah. Alhasil, Jakarta PLN mampu mengejar dan merebut set ketiga hingga kemudian menyamakan kedudukan menjadi 2-2 di set keempat.
Wilda menilai timnya sudah terlalu bersemangat ingin menang sehingga fokus mereka terpecah. Di sisi lain, Jakarta PLN malah semakin bisa menikmati permainan.
“Mungkin karena saking exicted-nya ingin menang, kami jadi terbawa turun dan mereka lebih enjoy dan lebih naik,” jelas Wilda.
Beruntung Megawati Hangestri dan kolega bisa bangkit dari ketertinggalan di set kelima untuk menang secara dramatis. Wilda mengaku dirinya sudah sempat pasrah kalah pada momen krusial tersebut.
“Bikin ritme kayak seperti awal lagi dan lebih legowo saja, kayak ya sudahlah kalau misalkan kalah, kasih yang terbaik saja, kayak begitu di dalam hatinya dan akhirnya bisa menunjukkan yang terbaik lagi,” pungkas pemain berpostur 178 cm itu.
(Wikanto Arungbudoyo)