"Keempat adalah pertolongan Tuhan. Saya tidak menyangka (juara Olimpiade). Jadi, ada pertolongan tangan Tuhan yang membuat saya bisa menjadi juara Olimpiade. Pesan ini yang ingin saya bagikan bahwa ketika semua sudah berjalan, pasti ada tangan-tangan yang tak terlihat atau tangan Tuhan yang menolong kita untuk bisa hidup dalam kepastian dan bisa menembus garis batas dalam kehidupan," imbuh Greysia Polii.
Mantan pemain ganda putri Indonesia itu juga menceritakan di balik alasan memilih judul menembus garis batas. Ini tidak lepas dari perjuangan Greysia yang harus berperang melawan banyak hal termasuk cedera hingga sempat didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012.
"Ketika saya melihat dan membaca kembali, kehidupan saya banyak batasan-batasan yang pada akhirnya saya dimampukan untuk melewati hal itu. Saya banyak cedera, saya dari Manado, pilihan saya di ganda putri, saya juga didiskualifikasi dari Olimpiade London 2012. Banyak hal yang sangat membatasi diri saya, tetapi pada akhirnya bisa menembus garis-garis batas dalam hidup saya," tutur Greysia.
Nantinya, buku Menembus Garis Batas tidak hanya dijual untuk umum saja. Nantinya buku Menembus Garis Batas ini juga akan disumbangkan hingga ke pelosok Tanah Air, lewat program charity yang digagas Greysia dengan dukungan para donatur dari BUMN, swasta maupun perorangan.
Untuk mendukung program ini, ia akan menggandeng Ikatan Guru Indonesia (IGI) dan Pustaka Bergerak sebagai mitra dalam pendistribusian buku. Selain itu, sebagian dari keuntungan penjualan buku juga akan disumbangkan.
(Admiraldy Eka Saputra)