"Saya pribadi sama Rian tidak menyangka bisa menjuarai All England tahun ini. Saya sudah banyak bilang juga kemarin di wawancara di Birmingham bahwa mungkin memang seeded tujuh, tapi menurut kami, kami tidak diunggulkan di All England tahun ini," kata Fajar.
"Kami datang sebagai seeded tujuh, jadi kayak underdog lah. Enggak menyangka juga. Jadi step-by-step kami terus melaju jauh, akhirnya bisa," sambung pemain kelahiran Bandung itu.
Fajar/Rian pun berhasil mengikuti jejak para senior sebelumnya yang berhasil meraih back-to-back juara All England. Sebelumnya, ada Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1995-1996) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (2017-2018) yang melajukannya.
Mereka pun menjadi ganda putra Indonesia kelima yang berhasil meraih back-to-back juara All England 2024. Selain Ricky/Rexy dan Marcus/Kevin, ada Christian Hadinata/Ade Chandra (1972-1973) dan Tjun Tjun/Johan Wahjudi (1974-1975, 1977-1980).
(Wikanto Arungbudoyo)