LOSAIL - Fabio Quartararo menyebut apa yang dilakukan oleh Ducati Corse jauh lebih baik daripada Yamaha jelang MotoGP 2024. Menurut El Diablo, kemajuan yang dialami oleh pabrikan berlogo garpu tala itu cenderung sangat minim dibandingkan tim lain.
Hal itu diungkapkan Quartararo usai menjalani tes pramusim MotoGP 2024 di Sirkuit Internasional Lusail, Losail, Qatar pada Rabu 21 Februari 2024 dini hari WIB. Dalam tes tersebut, juara dunia MotoGP 2021 itu finis di posisi ke-14 dengan catatan waktu 1 menit 51,965 detik.
Melihat dari situasi di atas, Quartararo jelas menyelesaikan tes pramusim MotoGP 2024 di posisi yang mengkhawatirkan. Meski Yamaha punya kelonggaran pada musim ini, mereka nyatanya tak bisa menyamai perkembangan Ducati.
Quartararo menunjukkan keprihatinannya tentang situasi Yamaha. Pembalap asal Prancis itu mengatakan masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh tim Monster Energy Yamaha, utamanya saat memasuki tikungan.
“Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan, terutama dalam hal masuk tikungan dan grip ke belakang," kata Quartararo, dikutip dari Motosan, Kamis (22/2/2024).
Lebih lanjut, pria berusia 24 tahun itu membandingkan motornya dengan Ducati. Ia menegaskan apa yang dilakukan oleh pabrikan asal Italia itu jauh lebih baik dibandingkan dengan Yamaha dalam beberapa waktu ke belakang. Ia merasa timnya sangat minim kemajuan.
"Saya berada di belakang 'Beast' (Enea Bastianini) selama simulasi balapan Sprint dan melihat hal-hal yang mereka (Ducati) lakukan jauh lebih baik daripada kami. Saya pasti mendapatkan banyak informasi berguna," tukas Quartararo.
“Kemajuannya sangat minim, meski kondisi lintasan lebih baik. Saat ini kami mencapai batasnya dengan cepat, tapi saya pikir ada potensi. Salah satu hal yang perlu kami fokuskan adalah bagaimana mengurangi kerusakan ban," imbuh pria asal Nice itu.
Salah satu fitur baru yang dibawa oleh Yamaha adalah knalpot baru yang panjang. Namun, Quartararo menilai hal tersebut belum cukup untuk menyaingi level para rivalnya sehingga ogah memakainya.
“Ini adalah sebuah langkah maju, tapi bukan untuk pegangan. Perasaan itu sebagian positif dan sebagian lagi negatif, tetapi saya tetap memutuskan untuk menyimpannya," urai Quartararo.
"Tim lain tampil lebih baik dari kami selama musim dingin. Harapannya dalam dua minggu, saat kami kembali ke sini, kondisi lintasan akan berbeda dan lebih cocok untuk kami," pungkasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)