BORGO PANIGALE – Pembalap Ducati Lenovo, Enea Bastianini, kritik penggunaan teknologi aerodinamika di MotoGP jelang bergulirnya musim 2024. Dia merasa teknologi aerodinamika di MotoGP harus ditinjau ulang karena mempunyai keuntungan sekaligus kerugian untuk para pembalap.
Seperti diketahui, tim-tim MotoGP saat ini memiliki motor yang telah dibalut dengan fitur aerodinamika. Teknologi ini memungkinkan motor bisa dipacu lebih cepat dari biasanya.
Ducati merupakan salah satu tim pelopor teknologi aerodinamika. Tim lain kemudian mengikuti untuk menggunakan teknologi ini, meski tidak semuanya sempurna.
Teknologi ini kemudian terbukti membawa Francesco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP dua musim beruntun. Kendati demikian, Bastianini masih menganggap teknologi ini berbahaya untuk pembalap.
"Motor itu sangat cepat, jadi waktu reaksinya pasti sangat awal! Karena aerodinamis, mudah untuk membuat kesalahan, dan berada di belakang pengendara lain berisiko menabrak mereka," kata Bastianini, dikutip dari Paddock GP, Minggu (7/1/2024).
"Hal ini terjadi kepada saya di Barcelona, tetapi juga terjadi pada pembalap lain pada musim 2023. Selain itu, sangat sulit untuk menyalip," tambahnya.
Oleh karena itu, Bastianini meminta penggunaan teknologi aerodinamika ditinjau ulang. Pembalap asal Italia itu berharap, masalah ini menjadi perhatian para teknisi.
"Saya tidak tahu bagaimana memberi nasihat kepada seorang insinyur untuk menyelesaikan masalah ini. Menurut saya itu tidak mudah, tapi pasti bisa berbahaya bagi kami, para pembalap," jelas Bastianini.
(Djanti Virantika)