Hingga pada tahun 1978, dirinya berhasil menjuarai ajang tersebut. Bahkan, dirinya berhasil mencetak hattrick All England dan mencatatkan rekor tidak terkalahkan selama 33 bulan.
Tidak hanya All England, Liem Swie King juga banyak mempersembahkan gelar juara pada berbagai ajang lain. Di antaranya, King pernah memenangkan Piala Thomas sebanyak tiga kali, yakni di tahun 1976, 1979, dan 1984. Kemudian King juga memiliki torehan lain di berbagai turnamen Grand Prix dan Asean Games.
Selain di sektor tunggal putra, King juga pernah memenangkan turnamen di sektor ganda bersama Christian Hadinata. Bersamanya, King berhasil menjadi juara pada ajang Piala Dunia sebanyak tiga kali.
Kesuksesan King di dunia bulu tangkis ini tidak terlepas dari pukulan khas andalannya. Pukulan khasnya itu adalah jump smash, yakni teknik memukul shuttlecock dengan keras sambil melompat.
Skill pukulan ini dapat mengarahkan shuttlecock dengan tajam ke area pertahanan lawan. Dengan begitu, lawan akan sangat sulit untuk mengantisipasinya.
Meski saat ini jump smash menjadi skill yang dimiliki oleh banyak pebulutangkis dunia, namun skill ini sangat langka pada zaman dahulu. Bahkan, Liem Swie King adalah orang pertama yang mempopulerkannya.
Berkat hal inilah Liem Swie King kemudian dipanggil dengan sebutan King of Smash.
(Nanda Aria)