Namun, hasil tersebut jelas membuktikan bahwa tim pabrikan Jepang sangat jauh tertinggal dari tim-tim Eropa seperti Ducati dan KTM, yang tampil sangat kompetitif musim ini. Dia pun melontarkan kritik kepada orang-orang Jepang yang menurutnya sedang mengalami krisis.
Buktinya, Honda dan Yamaha duduk di dua posisi terbawah klasemen konstruktor. Dan hanya Quartararo, pembalap dari tim Negeri Sakura yang duduk di posisi 10 besar klasemen pembalap di mana dia berada di urutan delapan dengan koleksi 57 poin.
“Kita bisa menyebutnya krisis, krisis Jepang. Orang Eropa bisa bekerja lebih baik, terutama Ducati dan juga KTM. Mereka mampu memasukkan lebih banyak ide ke dalam proyek. Mereka meningkat lagi dari tahun lalu ke tahun ini dan juga meningkat sepanjang tahun. Itu berarti mereka memiliki begitu banyak kebebasan,” sambung runner up MotoGP 2020 itu.
“Saya berharap sesuatu akan berubah di masa depan. Akan lebih baik bagi kami sebagai pembalap untuk pabrikan Jepang dan juga lebih baik untuk pertunjukan,” tutup Morbidelli.
(Rivan Nasri Rachman)