Gara-Gara Visa Atlet Bulu Tangkis Indonesia Batal Ikut Turnamen, PBSI Minta Solusi ke BWF

GARA-gara visa atlet bulu tangkis Indonesia kerap batal ikut turnamen. Hal itu pun membuat Federasi Bulutangkis Indonesia (PBSI) mencari solusi ke BWF.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Rionny Mainaky menyebut sudah mendiskusikannya dengan BWF. Sebab menurutnya, BWF punya tanggung jawab terkait permasalahan tersebut.

 

"Kita (tanya solusi) ke BWF, bagaimana seperti ini? Karena bukan masalah China juga, di Inggris juga begitu," ungkap Rionny Mainaky kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia di Pelatnas PBSI Cipayung.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, tahun ini sejumlah pebulu tangkis Tanah Air terkendala visa hingga harus absen di turnamen yang hendak diikuti. Terbaru seluruh pemain Indonesia harus mundur dari China Masters 2023, karena bermasalah dengan visa.

Sebelumnya, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto juga mengalami hal serupa. Mereka harus dari All England 2023, karena sulitnya mengurus visa Inggris.

Karena itu, Rionny berharap bisa mendapatkan solusi, termasuk meminta bantuan kepada BWF. Sebab, masalah visa ini harus mendapatkan titik terang agar tidak terulang lagi ketika pengumpulan poin Olimpiade Paris 2024 nanti dimulai pada 1 Mei 2023.

"Dulu kan bisa kita bareng-bareng semua. Setahu saya, dulu kita bisa urus sekalian (rombongan). Tapi ini ketika link dibuka, hari ini ada kuota, jadi enggak banyak. Dulu kan bisa kita spesial langsung 10 orang, karena kita mau buru-buru kan. Ini cuma bisa 2-3 orang. Susahnya disitu," lanjutnya.