Ini menggambarkan bahwa permainan ini dimainkan di gedung badminton, estat Duke of Beaufort's di Gloucestershire, Inggris.
Peraturan dasar bulu tangkis pertama kali ditulis pada 1877 oleh Klub Badminton Bath. Kemudian Inggris membentuk Asosiasi Bulu tangkis Inggris pada 1893 dan membuat sebuah kejuaraan internasional pertama pada 1899 dengan nama All England.
Seiring berkembangnya zaman, bulu tangkis menjadi olahraga yang sangat populer di dunia. Hingga pada 1934, dibentuklah International Badminton Federation (IBF) dengan Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, serta Prancis sebagai pelopornya.
Hingga pada 2006 lalu, IBF berganti nama menjadi Badminton World Federation (BWF) melalui IBF Extraordinary General Meeting di Madrid yang disepakati oleh 206 delegasi.
Sejarah Bulu Tangkis di Indonesia
Di Indonesia sendiri, bulu tangkis mulai berkembang setelah masa penjajahan. Sebelumnya, saat masa kolonial perkumpulan bulu tangkis masih bergerak sendiri-sendiri.
Pada 5 Mei 1951, akhirnya dibentuk sebuah wadah bulu tangkis Indonesia, Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Bandung. Pertemuan itu kemudian disebut sebagai Kongres PBSI pertama yang melahirkan A. Rochdi Partaatmadja sebagai ketua umum.
Dengan adanya PBSI, kepengurusan bulu tangkis yang ada di daerah kemudian menjadi Pengurus Daerah (Pengda) dan yang berada di tingkat kabupaten atau kota menjadi Pengurus Cabang (Pengcab).
Hingga akhir Agustus 1977, total ada 26 Pengda yang ada di seluruh Indonesia yang terbagi menjadi 224 Pengcab. Dan jumlah perkumpulan yang tercatat sebagai anggota PBSI mencapai 2000 perkumpulan.
Demikianlah sejarah singkat bulu tangkis.
(Rivan Nasri Rachman)