Quartararo mengaku sangat frustrasi dengan masalah tersebut. Sebab, kondisi itu bisa membuatnya terjatuh dari motornya jika memaksakan diri untuk bersaing dengan pembalap lainnya.
“Maka Anda tidak lagi mendapat dukungan dari bagian depan saat Anda mengendarai motor, Anda tidak lagi memiliki cengkraman samping dan ban banyak bergerak,” curhat Quartararo.
“Saya punya masalah di Qatar tahun ini, tekanan ban depan naik sangat tinggi dan umumnya Anda tidak bisa mengemudi lagi. Katakanlah ban kemudian menjadi sangat lunak, umumnya seperti permen karet," sambungnya.
"Anda tidak dapat melakukan hampir semua hal dan itu sangat membuat frustrasi karena Anda tahu bisa melaju jauh lebih cepat, tetapi Anda juga tahu bahwa jika Anda mencoba untuk terus memaksakannya, Anda akan jatuh,” jelasnya.
“Secara keseluruhan, Anda merasakan banyak hal pada motor: Anda memiliki perasaan yang baik tetapi Anda mengendarai setengah detik lebih lambat, jadi itu bukan perasaan yang baik," pungkasnya.
(Djanti Virantika)